Mengkonstruksi Insting Literasi Generasi Z PRAMUKA MAN 6 JOMBANG melalui DIGITAL ORIENTEERING COMPETITION

Kemampuan literasi yang kuat adalah modal dasar bagi generasi Z, generasi yang selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada, bahkan gadget sudah menjadi pegangannya dari sejak kecil. Maka secara otomatis pengenalan teknologi dan dunia maya ini begitu berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka. Realita ini akan membahayakan jika tidak diiringi dengan Kemampuan Berliterasi Digital yang baik. Guna memperkuat kemampuan ber literasi digital yang baik terhadap generasi Z nya, MAN 6 Jombang mengkonstruksikan hal ini dalam sebuah Kompetisi Orienteering sebuah kegiatan yang mamadukan kemampuan fisik dan strategi yang matang guna menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Digital Orientering Copettion adalah sebuah konten yang kami pilih untuk mengevaluasi program Pramuka Wajib dikarenakan dalam kegiatan ini siswa akan terasah literasi digital nya ujar Nasrulloh salah satu Pembina Pramuka MAN 6 Jombang yang juga sebagai Sekretaris Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kwartir Cabang gerakan Pramuka Jombang ini. Target dari kegiatan ini adalah semua siswa kelas X MAN 6 Jombang tahun pelajaran 2021-2022 yang terbingkai dalam kegiatan evaluasi Kemah Blok Semester Genap (19/6), pelaksanaan kegiatan mengambil setting lokasi radius 10km melilngkar dengan pusat komando di pangkalan MAN 6 Jombang.

Deskripsi Kegiatan

Guna mengikuti kegiatan Digital Orienteering Competition setiap siswa wajib menginstal handphone masing-masing dengan minimal 3 aplikasi yaitu scane barcode (digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah yang ada, dikarenakan semua perintah diaplikasikan dalam bentuk barcode) aplikasi yang ke dua yaitu relive (sebuah aplikasi yang merekam rute perjalanan dengan menyertakan dokumen foto dengan terdisplay kecepatan dan waktu perjalanan) serta aplikasi edit video yang digunakan untuk merekam semua kegiatan yang dilakukan dalam bentuk record video guna dilaporkan kepada kakak pembina dalam bentuk vlog video. Pada prakteknya semua peserta diberikan 15 barcode yang berisi tentang koordinat titik yang akan dipilih dalam rute orienteering yang akan ditempuh, titik koordinat tersebut dicari lokasi pastinya menggunakan perangkat prtaktor dan peta bakosurtanal kemampuan dasar yang harus dikuasai peserta dalam menentukan lokasi ini siswa harus bisa membaca peta dan menggunakan kompas bidik. Setelah dilakukan penerjemahan titik koordinat akan terdisplay poin dan resiko yang ada dalam titik koordinat tersebut, setiap titik mempunyai poin yang sangat variatif, mulai 5 point sampai 30 point setiap titik. Setelah mengetahui lokasi dan point titik koordinat mereka secara berkolompok akan menyusun strategi untuk membuat rute perlajanan yang efektif, dikarenakan dalam kegiatan ini panitia atau yang lazim disebut sangga kerja memberikan batas waktu dan point minimal yang harus diperoleh sebuah kelompok sangga guna dinyatakan lulus dlam kegiatan ini. Setelah terseusun strategi setiap kolompok sangga akan membagi tugas anggotanya mulai yang bertugas memegang kompas bidik, bertugas menyalakan mode on alikasi relive sampai yang bertugas record video guna dokumentasi kegiatan team. Dikarenakan tidak adanya ketentuan patron baku rute oleh panitia atau sangga kerja setiap kelompok akan berijtihat sesuai strategi masing-masing guna menyelesaikan tantangan yang dibuat. Kemampuan beliterasi digital yang kuat guna mencerna perintah mutlak harus dikuasai oleh masing-masing ketua kelompok ata yang lazis disebut (Ketua Sangga) dikarenakan setiap jam harus share lokasi perlajanan di group WA khusus ketua sangga guna pemantauan lokasi oleh panitia, belum lagi perintah teknis kegiatan hanya diberikan kepada Group ketua sangga guna pijakan teknis pada pelaksanaan kegiatan, adanya jiwa korsa yang kuat antar anggota team dan kemampuan menguasai teknik kepramukaan adalah kunci evektif menyelesaikan tantangan dalam kegiatan ini . Dinamika yang sangat heterogen menyertai pelaksanaan kegiatan Digital Orienteering ini, mulai mereka yang sangat lama menentukan strategi sebelum memulai perjalanan, team menyusun sambil lari menuju point step by spep sampai team sangga yang langsung menuju titik yang dituju. 7 jam adalah rentang waktu maksimal yang ditentukan panitia untuk keseluruhan teknis kegiatan dengan pembagian 6 jam perlajanan dan 1 jam waktu edit video serta hasil perlajanan melalui aplikasi relive guna dikumpulkan kepada panita atau sangga kerja sebagai prasarat wajib mengukuti kegiatan. Bisyaroh menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin setiap tahun dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka MAN 6 Jombang guna melatih secara kontinyu kemampuan Literasi Digital siswa, mengistiqomahkan kegiatan ini menjadi penting agar kemampuan dasar Generasi Z tersupport dengan kemampuan Literasi Digital yang kuat, ujar wanita yang juga menjabat sebagai Waka Kesiswaan ini.
MAN 6 Jombang
MAN Pembaharu dan Juara