LAILATUL QADAR; MALAM ISTIMEWA, HADIAH KHUSUS UNTUK UMMAT MUHAMMAD SAW

Ramadhan sudah berlangsung hampir 20 hari. Itu artinya akan masuk hari-hari akhir bulan penuh berkah nan mulia ini. Pada hari-hari akhir inilah, menurut pendapat jumhur ulama, terdapat satu malam istimewa yg disebut sebagai Lailatul Qadar. Malam khusus yg hanya terjadi pada bulan Ramadhan sebagai hadiah khusus untuk ummat Nabi Muhammad.
Meskipun terdapat banyak silang pendapat terkait waktu terjadinya Lailatul Qadar, tetapi pendapat yg tsiqqah menyatakan bahwa ia terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan tepatnya pada malam ganjil.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan,” (HR. Bukhari).

Apa istimewanya Lailatul Qadar?
Merujuk pada QS. Al Qadr: 3, salah satu istimewanya Lailatul Qadar ialah karena ia nilainya lebih baik dibandingkan dengan 1000 bulan. Ini adalah dalil qat’i yg telah disepakati oleh kalangan ulama.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan”.

Anda tahu berapa itu 1000 bulan? Jika kita hitung dengan kalkulator maka 1000 bulan setara dengan tidak kurang dari 83 tahun. Artinya, ibadah yg kita lakukan pada Lailatul Qadar bisa bernilai 83 tahun ibadah padahal itu hanya dilakukan pada satu malam. Luar biasa. Itulah hadiah istimewa untuk ummat Nabi Muhammad yg dari segi usia relatif sangat pendek berkisar antara 60-70 tahun dibandingkan dengan umat-umat terdahulu yg bisa sampai ratusan tahun. Dengan meraih Lailatul Qadar kita diasumsikan oleh Nabi mampu menandingi kuantitas jumlah ibadah umat terdahulu.

Maka tidak salah jika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, Nabi meneladankan pada kita dengan semakin kenceng ibadahnya, membangunkan anak istrinya untuk tidak menyia-nyiakan waktu istimewa ini. Memaksimalkan waktu dengan i’tikaf di masjid dan ibadah lainnya.

Bagaimana dengan kita? Jika kita belum tergerak untuk mencarinya, ingatlah bahwa tidak ada jaminan tahun depan masih ada kesempatan atau kesehatan prima untuk berjumpa dengan Ramadhan. Bisa jadi tahun ini adalah Ramadhan terakhir untuk kita. Dan anggaplah demikian sehingga kita sangat giat mengisi hari-harinya, terlebih menjelang 10 hari terakhirnya. Meskipun kita tetap harus memohon kepadaNya agar diberikan kesehatan sehat wal afiat dan panjang umur.

Akhirnya, hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Pertolongan untuk mampu mengisi hari-hari akhir Ramadhan dengan kualitas dan kuantitas terbaik. Hingga akhirnya kita meraih predikat sebagai “juara”. Orang-orang yg menjuarai Ramadhan adalah mereka yg bertahan dengan baik ibadahnya hingga ia usai sehingga terampuni segala dosa juga diterima segala doanya bahkan ia layak menyandang gelar “Ied Al Fitri” yaitu orang-orang yg kembali suci.

Kutipan Khutbah Jum’at
Jum’at, 29 Maret 2024
Masjid Miftahul Jannah Griyasanta Malang

M. Khamim, M. Ag.
Guru MAN 6 Jombang/Dosen Agama Islam Universitas Brawijaya