Menjadi pelaksanana Implementasi Kurikulum Merdeka bukanlah perkara yang sederhana, tetapi berbekal komitmen awal seluruh civitas Akademika MAN 6 Jombang, satu dari 2 Madrasah yang menerapkan Implementasi Kurikulum Meerdeka di Kabupaten Jombang ini terus ber ijtihad guna mencapai target yang telah direncanakan di awal tahun pembelarajan. 16-23 Desember 2022 adalah waktu yang dipilih oleh Tim Kurikulum MAN 6 Jombang untuk melaksanakan “proyek-2 Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Tema Bangunlah Jiwa dan Raga” setelah palaksanaan evaluasi Semester Ganjil selesai dilaksanakan, tim pengembang kurikulum MAN 6 Jombang dengan segenap warga madrasah dan seluruh kelas X memformulasi kegiatan proyek Implementasi Kurikulum Merdeka dengan kegiatan yang berbeda dari biasanya, berkolaborasi dengan Kegiatan Kepramukaan, penyampaian konten pelestarian warisan Budaya bangsa kali ini dikemas dalam bentuk perkemahan dan permainan tradisional yang memuat nilai-nilai budaya bangsa. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ro’isul Madrasah Masrukhin, S.Ag, M.Pd.I, dalam amanatnya beliau menyampaikan akan pentingnya nilai proses guna mencapai tujuan, beliau juga mendiskripsikan filosofi dan substansi permainan daerah yang akan menjadi bagian praktek implementasi kegiatan tersebut. Sosialisasi program kegiatan sebagai awal dilaksanakannya kegiatan disampaikan langsung oleh kordinator program Dra. Wahyuni Rahayu, beliau menyampaikan skenario kegiatan pelaksanaan kegiatan kepada seluruh siswa kelas X recara rinci, mulai perlengkapan , teknis pelaksanaan sampai sistim evaluasi atau penilaian yang digunakan guna menstimulus peserta didik untuk optimal dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Perundungan Dunia Maya menjadi menu pertama peserta didik dalam giat tersebut, materi ini dipilih sebagai atisipasi serta reaksi dari gerakan bijak ber medsos, progress perkembangan pemakaian media sosial yang saat ini mengalami perkembangan yang luar biasa harus diimbangi dengan edukasi tentang litersi digitalisasi yang cukup. Pengenalan jati diri menjadi menu lain dari kegiatan ini, setiap siswa diminta membuat best practice dirinya sendiri sebaagai bentuk muhasabah dan cermin diri untuk menggali potensi dan kemampuan serta kompetensi yang diharapkan siswa kelas X mengenali potensi diri dan bisa merancang mensknariokan masa depan dengan baik. Hari ke-2 siswa melakukan safari camp ke situs purbakala Majapahit yang ada di sekitar Madrasah, Mulai dari situs makam Brawijaya V di “makam Siti Inggil” desa Bejijong Trowulan Mojokerto sampai dengan Candi Brawijaya sebagai tempat pembakaran mayat makam Raja-raja Majapahit. Di situs ini mereka belajar dengan menggali informasi dari masyarakat sekitar dan juru kunci makam situs tersebut. Di sela-sela perjalanan safari Camp semua siswa melaksanakan Permainan tradisional Layangan, Lompat tali dan Gobak Sodor. Pelaksanaan permainan tradisional ini memakai mode sircuit Game (Secara bergantian siswa dibagi berdasarkan jumlah permainan dan secara bergantian menyelesaikan sircuit yang ada dengan berputar dari lokasi geme yang satu ke lokasi game yang lain ). Evaluasi dalam bentuk diskusi antara peserta dan penanggungjawab game menjadi menu wajib dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai alat ukur untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami maksud diadakannya game. Sebagai penutup Implementasi Proyek Kurikulum ini dikombinasikan dengan model kegiatan Perkemahan dikarenakan seluruh siswa kelas X juga telah menyelesaikan Syatar Kecakapan Umum Pramuka Penegak BANTARA sebagai dasar aktif dalam kepramukaan Golongan Penegak. Rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan Pengukuhan 150 Calon Pramuka Penegak BANTARA, untuk mengikuti pengukuhan tersebut peserta didik telah menyelesaikan 23 jenis kompetensi Kepramukaan,Sosial,Keagamaan dan Kemasyarakatan (red). MAN 6 JOMBANG, Madrasah Pembeharu dan Juara